会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi Temukan 4 dari 10 Warga Jabodetabek Alami Kesepian!

Studi Temukan 4 dari 10 Warga Jabodetabek Alami Kesepian

时间:2025-06-08 15:03:41 来源:quickq安卓官网入口 作者:热点 阅读:896次
Jakarta,quickq手机版官网 CNN Indonesia--

Studi teranyar dari Health Collaborative Center (HCC) menemukan, 4 dari 10 orang yang tinggal di Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang.

Studi Temukan 4 dari 10 Warga Jabodetabek Alami Kesepian

Studi ini didapat dari jajak pendapat terhadap 1.226 responden. Sebagian partisipan telah menikah (82 persen), perantau (32 persen), dan tinggal bersama orang tua (47 persen).

Hasilnya, 44 persen atau sekitar 4 dari 10 warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari angka 44 persen yang ditemukan, sebagian besar di antaranya merupakan perantau, berusia muda di bawah 40 tahun, belum atau tidak menikah, dan perempuan.

Studi juga memperlihatkan, kesepian banyak dialami kelompok usia muda dan perempuan. Angkanya bahkan mencapai dua kali lipat dibandingkan yang lain.

Selain itu, studi juga menemukan bahwa ada lebih dari 600 orang yang tak sadar tengah mengalami kesepian.

Berikut detail hasil survei yang menemukan 44 persen orang yang tinggal di Jabodetabek mengalami kesepian:

- 52 persen perempuan mengalami kesepian sedang,
- 59 persen warga yang belum menikah mengalami kesepian sedang,
- 51 persen warga usia muda kurang dari 40 tahun mengalami kesepian sedang,
- 56 persen warga perantau mengalami kesepian sedang.

Kesepian sendiri tak lagi bisa dianggap main-main. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menyamakan bahaya kesepian dengan merokok.

Dalam pernyataannya, WHO menyebut bahwa dampak kematian akibat kesepian kronis setara dengan merokok 15 batang sehari.

Silhouette of lonely man sitting on bed in dark room by bedroom window. Depressed, early morning wake up, lazy, tired conceptsIlustrasi. Studi menemukan, 44 persen warga Jabodetabek alami kesepian sedang. (iStock/JosuOzkaritz)

American Psychological Association (APA) mendefinisikan kesepian sebagai rasa tidak nyaman atau kegelisahan karena merasa seorang diri. Tekanan emosional ini muncul saat seseorang tak merasakan keintiman atau koneksi batin.

Selain dapat memengaruhi kesehatan mental, kesepian juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Mengutip Everyday Health, sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada 2020 lalu menemukan, orang yang terisolasi secara sosial mengalami peradangan yang lebih tinggi.

Lebih jauh lagi, sejumlah studi juga mengaitkan kesepian dengan risiko masalah kardiovaskular. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Heartpada 2016 lalu menemukan, kesepian meningkatkan risiko serangan jantung (29 persen) dan stroke (32 persen).

Membuktikan apa yang dikatakan WHO, sejumlah studi juga menemukan kesepian berdampak pada risiko kematian dini yang meningkat sekitar 26-29 persen.



(asr/asr)

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • 7 Makanan Penghancur Kista dalam Rahim Secara Alami
  • 5 Camilan Terbaik saat Tubuh Merasa Loyo Gara
  • Kebiasaan yang Membuat Sering Sakit, Gigit Kuku dan Kurang Minum
  • Langit Musik dan RCTI Kembali Gelar Indonesian Music Awards 2024, Diramaikan Musisi Top Tanah Air
  • Benarkah Suntik Putih dan Vitamin C Bisa Sebabkan Autoimun?
  • Lapar Berlebih saat Haid? Ini Cara Mengatasinya agar BB Tak Naik
  • Bantah Isu Mundur, Ray Dalio Masih Komitmen Bersama Danantara Indonesia
  • FOTO: Perempuan di Balik Kenikmatan Wine Negeri Tirai Bambu
推荐内容
  • FOTO: Koleksi Baru Dior Men Terinspirasi dari Pebalet Nureyef
  • Pemerintah Gaungkan Sustainable Tourism, Apa yang Perlu Diperhatikan?
  • Menko PMK: Pentingnya Koordinasi Lintas Kementerian untuk Selesaikan Masalah Stunting
  • Menko Infrastruktur Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta ke Surabaya Masih Dalam Fase Kajian
  • Libur Natal, Trans Studio Cibubur Dipadati 2.000 Pengunjung
  • Mengenal 2 Hotel di Indonesia yang Masuk 50 Terbaik di Dunia