Rentan Dialami Ibu Pascamelahirkan, Apa Itu Baby Blues Syndrome?
Daftar Isi
- Baby blues syndrome
- Beda dengan postpartum depression
- Periode
- Tingkat keparahan gejala
Polwan Mojokerto Briptu FN ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran suaminya. Netizen berpendapat ia mengalami sindrom baby blues.
Apa itu baby blues syndromeyang dikaitkan netizen dengan polwan Mojokerto tersebut?
Briptu FN ditahan di tempat khusus karena ketiga buah hatinya yang masih balita. Anak pertama berusia 2 tahun dan dua bayi kembar berusia 4 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Baby blues syndrome
Seperti dilansir dari Healthline,baby blues syndromemerupakan periode singkat pascamelahirkan yang penuh dengan rasa sedih, cemas, stres dan mood berubah-ubah (mood swing).
Sekitar 80 persen ibu pascamelahirkan mengalami baby blues syndrome.
Gejala baby bluesbisa dimulai 2-3 hari setelah bayi lahir. Biasanya baby blueshilang dengan sendirinya dalam 10-14 hari.
Berikut gejala baby blues syndromeyang dikaitkan netizen dengan polwan Mojokerto:
- sedih mendalam dan bisa sampai menangis tanpa alasan jelas atau ada pemicu kecil;
- perubahan suasana hati atau mudah tersinggung;
- merasa tidak ada ikatan atau bonding dengan bayi;
- kehilangan sebagian dari kehidupan lama misal, kebebasan pergi bersama teman;
- khawatir akan kesehatan dan keselamatan bayi;
- gelisah atau insomnia padahal kelelahan;
- sulit berpikir jernih atau sulit membuat keputusan.
Beda dengan postpartum depression
![]() |
Ada masalah lain yang juga membayangi ibu pascamelahirkan, yakni postpartum depression.
Postpartum depressionatau depresi postpartum dan baby blues syndromesekilas sama. Namun, ada dua perbedaan mendasar.
Periode
Baby bluesbiasanya paling lama bertahan selama 14 hari. Namun, jika dialami lebih dari 14 hari, bisa dicurigai mengarah ke depresi postpartum.
Selain itu, baby bluesdialami segera setelah melahirkan. Sementara itu, depresi postpartum bisa dialami beberapa minggu atau bulan usai melahirkan.
Lihat Juga :![]() |
Tingkat keparahan gejala
Gejala baby blues tidak akan sampai memengaruhi kualitas hidup ibu. Sebaliknya, depresi postpartum bisa sangat berpengaruh bahkan menurunkan kualitas hidup ibu.
Gejalanya pun lebih persisten dan tidak hilang dengan sendirinya. Ibu memerlukan bantuan tenaga profesional.
Demikian penjelasan mengenai baby blues syndrome. Semoga membantu.
(els/asr)